Senin, 07 September 2009

"kasih dalam senyumannya"

malam itu, aku berjalan ditengah keramaian kota, menuju denting jam yang berbunyi disudut kota.
saat itu, perempuan dengan setengah baya melihatku dengan tersenyum, meminta sedikit kasih dariku.

"jika cucu melihat senyum ini, bukan berarti hidup nenek semudah cucu berjalan didepan nenek sekarang.., jika cucu melihat tubuh nenek ini hanya dengan mengulurkan tangan, bukan berarti cucu harus mengira sikap nenek didepan cucu.." kata wanita itu.
"jika didunia ini ada kehidupan yang terulang, jangan pernah nenek anggap.., saya adalah pembatas dari dunia baru itu, dan apabila sekarang saya berada didepan nenek tidak dengan senyuman setulus nenek beri pada saya saat ini, jangan anggap tak ada kasih dari saya.." kataku dengan wajah yang datar. dengan melanjutkan perjalan sore itu aku berbisik dalam hati "andai saja ada yang bisa saya berikan lebih dari materi yang nenek inginkan, mungkin hal itu yang akan saya berikan dengan balas senyum hangat nenek sore ini pada saya..!!!" batinku.

tak pernah tersadar oleh ku yang harus merasakan saat terakhir dengan keraguan hati antara kasih dan materi.., dan saat ini aku mengerti tiada yang lebih indah melainkan kasih yang dapat membawa kita dalam ketenangan hingga hari akhir yang tak pernah tersadar, dan tak pernah terlihat kedatangannya!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar